Accounting Cycle (Siklus Akuntansi) adalah proses kolektif dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat peristiwa akuntansi perusahaan. Ini adalah proses 8 langkah standar yang dimulai ketika sebuah transaksi terjadi dan berakhir ketika transaksi tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan dan penutupan buku.
Langkah utama dalam Accounting Cycle delapan langkah mencakup pencatatan jurnal, pencatatan dalam buku besar umum, perhitungan neraca uji, pembuatan entri penyesuaian, dan pembuatan laporan keuangan.
Bagaimana Accounting Cycle Berfungsi
Accounting Cycle adalah seperangkat aturan yang sistematis yang dapat membantu memastikan akurasi dan kesesuaian laporan keuangan. Sistem akuntansi berbasis komputer dan proses seragam dalam Siklus Akuntansi telah membantu mengurangi kesalahan matematis.
Saat ini, sebagian besar perangkat lunak mengotomatisasi sepenuhnya Siklus Akuntansi, yang menghasilkan usaha manusia yang lebih sedikit dan kesalahan yang terkait dengan pemrosesan manual.
Langkah-langkah Accounting Cycle
Ada delapan langkah dalam Accounting Cycle:
- Mengidentifikasi Transaksi: Sebuah organisasi memulai Siklus Akuntansi dengan mengidentifikasi transaksi yang menjadi peristiwa pencatatan. Ini bisa berupa penjualan, pengembalian, pembayaran ke vendor, dan sebagainya.
- Mencatat Transaksi dalam Jurnal: Selanjutnya adalah pencatatan transaksi menggunakan entri jurnal. Entri didasarkan pada penerimaan faktur, pengakuan penjualan, atau penyelesaian peristiwa ekonomi lainnya.
- Pencatatan: Setelah transaksi dicatat sebagai entri jurnal, entri tersebut harus dicatat di akun dalam buku besar umum. Buku besar umum memberikan gambaran semua aktivitas akuntansi berdasarkan akun.
- Neraca Uji yang Belum Disesuaikan: Setelah perusahaan mencatat entri jurnal ke akun buku besar individu, neraca uji yang belum disesuaikan disusun. Neraca uji memastikan bahwa total debit sama dengan total kredit dalam catatan keuangan.
- Lembar Kerja: Langkah kelima adalah membuat dan menganalisis lembar kerja debit dan kredit untuk mengidentifikasi entri penyesuaian yang diperlukan, jika terdapat ketidaksesuaian.
- Entri Penyesuaian: Pada akhir periode, entri penyesuaian dibuat. Ini disebabkan oleh koreksi yang dibuat pada lembar kerja dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya, entri penyesuaian mungkin melibatkan pendapatan bunga yang diperoleh dari waktu ke waktu.
- Laporan Keuangan: Setelah entri penyesuaian diposting, perusahaan menyiapkan neraca uji yang disesuaikan, diikuti oleh laporan keuangan aktual dan formal.
- Penutupan Buku: Entitas menyelesaikan akun sementara, pendapatan, dan biaya, di akhir periode menggunakan entri penutup. Entri penutup ini termasuk mentransfer pendapatan bersih ke laba ditahan. Terakhir, perusahaan menyiapkan neraca uji setelah penutupan untuk memastikan debet dan kredit sesuai dan siklus dapat dimulai kembali. Siklus Akuntansi digunakan oleh sebagian besar bisnis, meskipun tidak semua. Pemilik tunggal, bisnis kecil lainnya, dan pengusaha mungkin tidak mengikuti siklus ini.
Waktu Accounting Cycle
Accounting Cycle dimulai dan selesai dalam periode akuntansi, yaitu waktu di mana laporan keuangan disusun. Periode akuntansi bervariasi dan tergantung pada berbagai faktor. Namun, jenis periode akuntansi yang paling umum adalah periode tahunan.
Selama Siklus Akuntansi, banyak transaksi terjadi dan dicatat. Pada akhir tahun fiskal, laporan keuangan disiapkan (dan seringkali diwajibkan oleh regulasi pemerintah).
Sebagai contoh, entitas publik diwajibkan untuk mengirimkan laporan keuangan pada tanggal tertentu. Semua perusahaan publik yang berbisnis di AS diwajibkan untuk mengajukan pernyataan pendaftaran, laporan berkala, dan formulir lain kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Oleh karena itu, Siklus Akuntansi mereka terkait dengan tanggal persyaratan pelaporan.
Accounting Cycle vs Siklus Anggaran
Siklus Akuntansi berbeda dari siklus anggaran. Accounting Cycle berfokus pada peristiwa sejarah dan memastikan bahwa transaksi keuangan yang terjadi dilaporkan dengan benar.
Sebaliknya, siklus anggaran berkaitan dengan kinerja operasional di masa depan dan perencanaan transaksi di masa depan. Siklus Akuntansi membantu dalam menghasilkan informasi untuk pengguna eksternal, sementara siklus anggaran sebagian besar digunakan untuk tujuan manajemen internal.
Mengapa Siklus Akuntansi Penting?
Ini penting karena dapat membantu memastikan bahwa transaksi keuangan yang terjadi sepanjang periode akuntansi tercatat dan dilaporkan dengan akurat dan benar. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang kesehatan keuangan bisnis dan memastikan kepatuhan dengan peraturan federal.
Apa Manfaat dari Accounting Cycle?
Accounting Cycle dapat membantu perusahaan untuk menjaga buku catatan yang akurat (dan tidak kehilangan informasi keuangan penting), menganalisis peristiwa keuangan, menyiapkan laporan keuangan yang diperlukan, dan secara keseluruhan, mengelola bisnis dengan sukses.
Siapa yang Bertanggung Jawab dalam Melakukan Siklus Akuntansi?
Biasanya, akuntan dipekerjakan untuk mengelola dan melaksanakan tugas akuntansi yang diperlukan oleh Accounting Cycle. Jika terlibat bisnis kecil atau pemilik tunggal, pemilik bisa menangani tugas-tugas tersebut atau mengoutsourcenya ke firma akuntansi.
Kesimpulan
Accounting Cycle adalah proses akuntansi komprehensif yang dimulai dan berakhir dalam periode akuntansi. Ini melibatkan delapan langkah yang memastikan pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan yang benar. Setelah buku catatan perusahaan ditutup dan Accounting Cycle untuk periode tertentu berakhir, proses ini dimulai kembali dengan periode akuntansi berikutnya dan transaksi keuangan yang baru.
