fbpx

PPN Accurate Online, Begini Cara Settingnya

Cara Setting PPN di Accurate Online

Bagikan artikel ini:

PPN Accurate Online – PPN adalah pungutan yang dikenakan dalam setiap proses produksi maupun distribusi. Itulah alasannya kita sering menemukan PPN dalam transaksi sehari-hari. Sebab, dalam PPN, pihak yang menanggung beban pajak adalah konsumen akhir/pembeli.

Cara Setting PPN di Accurate Online

PPN Accurate Online, Begini Cara Settingnya 1

  1. Pertama kita ke pengaturan > Preferensi > pastikan fitur pajaknya sudah kita centangPPN Accurate Online, Begini Cara Settingnya 2
  2. Selanjutnya kita cek di Perusahaan > Fitur Pajak > Kita pastikan settingan akun ppn penjualan dan pemasukan di accurate online sudah sesuaiPPN Accurate Online, Begini Cara Settingnya 3
  3. Selanjutnya Kita setting untuk penomoran pajak yang sudah kita dapatkan dari pajak
  4. Pada Barang & Jasa kita pastikan Bahwa item atau master barang sudah kita setting untuk PPN nya

Cara Import PPN dari Accurate Online ke E faktur Pajak

PPN Accurate Online, Begini Cara Settingnya 5

  1. Kita Buat dulu untuk faktur penjualan disini saya mengambil contoh pelanggan nya toko selanjutnya lalu kita simpanPPN Accurate Online, Begini Cara Settingnya 6
  2. Tahap selanjutnya kita ke laporan > pilih fitur SPT PPN/PPNBM ,
  3. Untuk tanggal kita bisa isi mau tarik faktur dari tanggal berapa sampai tanggal berapa, tipe bisa di isi pajaka keluar, lalu pilih efaktur di sebelah kanan , selanjutnya pilih pajak keluaran, maka akan secara otomatis file nya akan terdownload.PPN Accurate Online, Begini Cara Settingnya 7
  4. Selanjutnya bisa masuk ke e faktur , plih faktur lalu pilih faktur keluaran lalu import
  5. Tahap selanjutnya kita bisa pilih file faktur keluaran yang akan di impor, lalu import
  6. Kalau sudah muncul proses import data, tandanya bahwa faktur pajak keluaran sudah terimport ke e faktur
Baca juga:   Arti 2/10 n/30 Dalam Akuntansi Pembayaran pada Faktur Penjualan

Barang atau Jasa yang Dikenakan PPN

Barang atau jasa yang dikenai PPN jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu, untuk memudahkan Anda membedakan mana barang yang dikenakan PPN dan tidak.

Berikut adalah daftar barang yang tidak dikenakan PPN:

  • Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya.
  • Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak.
  • Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman yang dikonsumsi di tempat atau tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau catering.
  • Uang, emas batangan, dan surat berharga.

Sedangkan untuk jasa yang tidak dikenakan PPN meliputi:

  • Jasa pelayanan kesehatan medis.
  • Jasa pelayanan sosial.
  • Jasa pengiriman surat dengan perangko.
  • Jasa keuangan.
  • Jasa asuransi.
  • Jasa keagamaan.
  • Jasa pendidikan.
  • Jasa kesenian dan hiburan.
  • Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan.
  • Jasa angkutan umum di darat dan air serta jasa angkutan dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan luar negeri.
  • Jasa tenaga kerja.
  • Jasa perhotelan.
  • Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum.
  • Jasa penyediaan tempat parkir.
  • Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam.
  • Jasa pengiriman uang dengan wesel pos.
  • Jasa boga atau katering.
Baca juga:   Retained Earning adalah: Laba Ditahan Dalam Laporan Keuangan

Jenis Tarif PPN

Setelah mengenal apa saja barang dan jasa yang dikenakan PPN. Sekarang, saatnya membahas besaran tarif yang dkenakan. Penentuan besaran tarif PPN diatur dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Berikut ini daftar tarif dari PPN:

  • Tarif PPN 0% berlaku untuk ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan ekspor Jasa Kena Pajak.
  • Tarif PPN 10% berlaku untuk semua produk yang beredar di dalam negeri, termasuk di daerah Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang-undang yang mengatur tentang kepabeanan.
  • Tarif PPN atas barang mewah ditetapkan paling rendah 10% dan paling tinggi 200%.
  • Khusus untuk barang dan jasa yang terkena tarif PPN 10%, besaran tarif tersebut masih dapat diubah menjadi paling rendah 5% hingga paling tinggi 20% mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku.
Baca juga:   Fungsi Akuntansi Anggaran Bagi Perusahaan

Tarif PPN yang dikenakan kepada pembeli akan tertulis jelas pada setiap bukti transaksi jual beli. Artinya, harga yang nantinya dibayar akan ditambah dengan jumlah PPN. Namun, jika kita tidak menemukan keterangan PPN pada struk, artinya total harga yang tertera sudah termasuk PPN.

Pembayaran dan Pelaporan PPN

PPN mengikat pembeli dan penjual. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, PPN adalah kewajiban dari pembeli sehingga dibayarkan oleh pembeli itu sendiri. Namun, kewajiban pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPN merupakan kewajiban penjual/Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Penjual/PKP kemudian melaporkan pemungutan PPN secara akumulatif ke Ditjen Pajak. Bukti pungutan PPN ini disebut dengan faktur pajak.

Di dalam sebuah faktur pajak dicantumkan beberapa hal seperti, nama, alamat, barang atau jasa yang dibeli, NPWP, dll. Penjual wajib melaporkan faktur pajak paling lambat pada akhir bulan terjadinya transaksi.

Demikian informasi mengenai cara setting ppn di Accurate Online.

Author :

Artikel Terkait

Saatnya mengalihkan perhatian ke arah pertumbuhan bisnis Anda

Izinkan kami mempercepat dan mengotomatisasi proses akuntansi serta keuangan bisnis, memastikan Anda terus berkembang dengan keyakinan penuh.