Konsultasi Gratis

Metode Perhitungan Persediaan Barang Dagang

Dalam dunia bisnis, mengelola persediaan barang dagang secara efektif merupakan kunci utama untuk mencapai kesuksesan finansial. Persediaan barang dagang atau merchandise inventory adalah barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kepada pelanggan. Barang-barang ini dapat berupa produk jadi, bahan baku, atau barang setengah jadi. Persediaan barang dagang merupakan salah satu aset lancar perusahaan dan memainkan peran penting dalam mencapai kesuksesan finansial. Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai fungsi persediaan barang dagang, metode untuk menghitungnya, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Fungsi Persediaan Barang Dagang

Berikut ini beberapa manfaat dari persediaan barang dagang bagi perusahaan:

1. Memenuhi Permintaan Pelanggan

Merchandise inventory memastikan bahwa perusahaan selalu memiliki stok barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Hal ini penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari kehabisan stok yang dapat mengganggu penjualan dan reputasi perusahaan.

2. Menjaga Kelancaran Produksi

Persediaan bahan baku dan barang setengah jadi diperlukan untuk menjaga kelancaran proses produksi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa produk dapat diproduksi secara tepat waktu dan dapat m0e0menuhi target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Baca juga:  Cara Memilih Software Akuntansi Online untuk Bisnis Anda

3. Mengoptimalkan Biaya

Merchandise inventory yang optimal dapat membantu perusahaan mengoptimalkan biaya penyimpanan dan pembelian. Kelebihan stok dapat membebani biaya penyimpanan, sedangkan kekurangan stok dapat menyebabkan pemborosan dan biaya pembelian yang tinggi.

4. Menciptakan Peluang Bisnis

Merchandise inventory yang memadai dapat membuka peluang bisnis baru, seperti penawaran diskon atau promosi penjualan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan barang dan memperoleh lebih banyak keuntungan.

Metode Perhitungan Persediaan Barang Dagang

Memilih metode perhitungan persediaan barang dagang yang tepat tergantung pada kebutuhan dan karakteristik bisnis. Memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode dapat membantu perusahaan memilih metode yang paling sesuai dengan kondisinya. Berikut ini dua metode perhitungan persediaan barang dagang yang umum digunakan:

1. Metode Persediaan Periodik

Metode persediaan periodik cocok digunakan untuk perusahaan kecil atau perusahaan dengan sistem akuntansi yang sederhana. Metode ini menghitung persediaan pada akhir periode akuntansi tertentu, biasanya pada akhir bulan atau tahun. Berikut ini rumus untuk menghitungnya:

Persediaan Akhir = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Penjualan Bersih

Baca juga:  Bagaimana Cara Membaca Laporan Neraca dengan Mudah?

Dimana:

  • Persediaan Awal: Nilai persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi.
  • Pembelian Bersih: Total pembelian barang dagang selama periode akuntansi, dikurangi diskon pembelian dan retur pembelian.
  • Penjualan Bersih: Total penjualan barang dagang selama periode akuntansi, dikurangi diskon penjualan dan retur penjualan.

2. Metode Persediaan Perpetual

Metode persediaan perpetual cocok digunakan untuk perusahaan besar atau perusahaan dengan sistem akuntansi yang kompleks. Metode ini mencatat setiap perubahan persediaan barang dagang secara real-time sehingga memberikan informasi yang lebih akurat tentang nilai persediaan setiap saat. Berikut ini rumus untuk menghitungnya:

Persediaan Akhir = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Penjualan Bersih + Penyesuaian Persediaan

Dimana:

  • Persediaan Awal: Nilai persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi.
  • Pembelian Bersih: Total pembelian barang dagang selama periode akuntansi, dikurangi diskon pembelian dan retur pembelian.
  • Penjualan Bersih: Total penjualan barang dagang selama periode akuntansi, dikurangi diskon penjualan dan retur penjualan.
  • Penyesuaian Persediaan: Nilai yang mencerminkan perubahan persediaan yang tidak tercatat sebelumnya, seperti kerusakan barang atau pencurian.

Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Barang Dagang

Memahami faktor-faktor yang memengaruhi persediaan barang dagang sangat penting untuk mengelola stok secara optimal dan memaksimalkan keuntungan. Berikut ini beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan:

  • Permintaan pelanggan: Permintaan pelanggan yang fluktuatif dapat memengaruhi tingkat persediaan barang yang optimal. Selain itu, permintaan barang tertentu mungkin saja bersifat musiman sehingga perusahaan perlu melakukan penyesuaian persediaan terkait barang tersebut.
  • Lead time: Lead time, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan barang baru dan hal ini harus dipertimbangkan saat menentukan tingkat persediaan. Ketidakpastian lead time dapat menyebabkan kekurangan stok atau kelebihan stok barang.
  • Biaya penyimpanan: Biaya penyimpanan, seperti biaya sewa gudang dan biaya asuransi harus dipertimbangkan oleh perusahaan dalam mengelola persediaan. Selain itu, biaya handling, seperti biaya bongkar muat dan pengemasan juga harus diperhitungkan.
  • Risiko kerusakan atau kadaluarsa: Risiko kerusakan atau kadaluarsa barang harus dipertimbangkan oleh perusahaan saat menentukan tingkat persediaan. Hal itu karena barang yang kadaluarsa dapat menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan.
  • Kebijakan kredit perusahaan: Kebijakan kredit yang ketat dapat mengurangi potensi piutang tak tertagih dan meningkatkan arus kas perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memesan barang dengan lebih mudah dan menjaga tingkat persediaan yang optimal.
  • Industri perusahaan: Perusahaan yang bergerak di industri dengan modal kerja besar, seperti manufaktur umumnya memiliki persediaan barang dagang yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak industri jasa.
  • Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi yang lesu dapat memperlambat penjualan dan meningkatkan persediaan, sehingga memerlukan penyesuaian tingkat persediaan. Sebaliknya, kondisi ekonomi yang kuat dapat meningkatkan permintaan produk dan penjualan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan tingkat persediaan barang.
Baca juga:  Apa Itu Akun Riil dalam Akuntansi? Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Picture of Ahmad Yani
Ahmad Yani

CEO at Szeto Accurate Consultants | Accounting Service | Digital Business Transformation | Business Integrator | System Integrator

Artikel Terkait

Saatnya mengalihkan perhatian ke arah pertumbuhan bisnis Anda

Izinkan kami mempercepat dan mengotomatisasi proses akuntansi serta keuangan bisnis, memastikan Anda terus berkembang dengan keyakinan penuh.