fbpx

Rasio Profitabilitas : Pengertian, Jenis & Cara Menghitung

Bagikan artikel ini:

Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah alat analisis keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba bersih dalam kaitannya dengan berbagai parameter keuangan, seperti penjualan, investasi modal, atau aset yang dimiliki.

Rasio profitabilitas mencakup sejumlah metrik yang dapat memberikan wawasan mendalam tentang kinerja keuangan perusahaan, membantu manajemen dalam pengambilan keputusan strategis, dan memberikan gambaran yang lebih lengkap kepada investor, kreditur, dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai kesehatan keuangan perusahaan.

Manfaat Rasio Profitabilitas dalam Bisnis

Rasio profitabilitas dalam bisnis memberikan sejumlah manfaat yang signifikan dalam mengevaluasi kesehatan dan kinerja keuangan perusahaan. Berikut ini beberapa manfaatnya:

1. Pemantauan kinerja keuangan

Rasio profitabilitas memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan dapat menghasilkan laba dari operasinya. Dengan melacak dan menganalisis rasio seperti Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), atau Gross Profit Margin (GPM), manajemen dapat memantau kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. Pemantauan ini membantu dalam mengidentifikasi tren, membandingkan kinerja dengan industri sejenis, dan mengevaluasi efektivitas strategi bisnis.

2. Pengambilan keputusan strategis

Rasio profitabilitas memberikan dasar bagi manajemen untuk mengambil keputusan strategis. Misalnya, dengan memahami tingkat pengembalian investasi atau efisiensi dalam menggunakan modal, perusahaan dapat menyesuaikan strategi bisnisnya. Keputusan mengenai alokasi sumber daya, investasi tambahan, atau restrukturisasi operasional dapat didasarkan pada analisis rasio profitabilitas untuk memaksimalkan laba dan nilai perusahaan.

3. Evaluasi daya tarik Investor dan kreditur

Para investor dan kreditur seringkali menggunakan rasio profitabilitas sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan. Rasio seperti ROE atau Net Profit Margin (NPM) dapat memberikan gambaran yang jelas tentang sejauh mana perusahaan dapat memberikan pengembalian investasi atau membayar kembali utangnya. Informasi ini menjadi kunci dalam menilai daya tarik investasi atau kelayakan kredit, sehingga perusahaan dapat mendapatkan dukungan finansial yang diperlukan untuk pertumbuhan atau keberlanjutan operasionalnya.

Jenis Rasio Profitabilitas

1. Gross Profit Margin (GPM)

GPM adalah indikator profitabilitas yang digunakan untuk mengevaluasi persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor ini, yang tercermin dalam laporan arus kas, menggambarkan laba yang diterima oleh perusahaan setelah mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk atau jasa.

GPM berkaitan erat dengan efisiensi dalam menghitung harga pokok atau biaya produksi. Semakin tinggi GPM, semakin efisien operasional bisnis tersebut. Sebaliknya, jika GPM rendah, hal tersebut dapat menjadi indikasi kesalahan dalam pengelolaan keuangan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Berikut ini rumus dan contoh kasus perhitungan GPM:

Laba kotor = Rp. 25.000.000

Total pendapatan = Rp. 28.000.000

GPM = Laba Kotor : Total Pendapatan

GPM = Rp. 25.000.000 : Rp. 28.000.000 

GPM = 89%

2. Profit Margin Rasio (PMR)

PMR atau juga dikenal sebagai Net Profit Margin (NPM), merupakan suatu indikator profitabilitas yang digunakan untuk mengevaluasi persentase laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan.

Berikut ini rumus dan contoh kasus perhitungan NPM:

Pendapatan penjualan bersih (Net Sales) = Rp, 35.175.000.000

Laba Bersih Setelah Pajak (Net Profit after Tax) = Rp. 7.075.000.000

NPM = Laba Bersih Setelah Pajak : Penjualan

NPM = Rp. 7.075.000.000 : Rp. 35.175.000.000

NPM = 20,1%

3. Return on Assets Ratio (ROA)

ROA atau juga biasa dikenal dengan rasio profitabilitas digunakan untuk mengevaluasi persentase keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dalam hubungannya dengan sumber daya atau total asetnya. Oleh karena itu, efisiensi perusahaan dalam mengelola aset dapat diidentifikasi melalui persentase rasio ini.

Berikut ini rumus dan contoh kasus perhitungan ROA:

Laba Bersih = Rp. 250.000.000

Total Aset = Rp. 5.000.000.000

ROA = Laba Bersih : Total Aset

ROA = Rp. 250.000.000 : Rp. 5.000.000.000

ROA = 5%

4. Return on Equity Ratio (ROE)

ROE adalah sebuah rasio profitabilitas yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan, yang diungkapkan dalam bentuk persentase.

ROE mencerminkan tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola modal, sehingga keuntungan yang dihasilkan dapat diukur berdasarkan investasi yang dilakukan oleh para pemilik modal atau pemegang saham perusahaan. ROE juga dikenal sebagai rentabilitas modal sendiri atau rentabilitas usaha. Perhitungan ROE melibatkan pendapatan perusahaan dibandingkan dengan modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan, termasuk pemegang saham preferen dan biasa.

Berikut ini rumus dan contoh kasus perhitungan ROE:

Dari laporan keuangan yang terbit pada 31 Desember 2023, PT. A yang bergerak dalam sektor konstruksi memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 500.000.000. Sedangkan total ekuitas para pemegang saham adalah sebesar Rp. 1.000.000.000. 

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak : Ekuitas Pemegang Saham

ROE = Rp. 500.000.000 : Rp. 1.000.000.000

ROE = 50%

5. Return on Sales Ratio (ROS)

ROS merupakan sebuah rasio profitabilitas yang menggambarkan tingkat keuntungan perusahaan setelah mencakup biaya variabel produksi, seperti gaji karyawan, bahan baku, dan lain sebagainya, sebelum dikurangi pajak dan bunga.

Rasio ini mencerminkan tingkat keuntungan yang dihasilkan dari setiap dana penjualan dan sering disebut sebagai margin operasional atau margin pendapatan operasional.

Berikut ini rumus dan contoh kasus perhitungan ROS:

Laba Sebelum Pajak dan Bunga = Rp. 250.000.000

Penjualan = Rp. 1.500.000.000

ROS = Laba Sebelum Pajak dan Bunga : Penjualan

ROS = Rp. 250.000.000 : Rp. 1.500.000.000

ROS = 16,7%

6. Return on Capital Employed (ROCE)

ROCE adalah rasio profitabilitas yang menilai keuntungan perusahaan dari modal yang digunakan, diukur dalam bentuk persentase. Modal yang dimaksud mencakup ekuitas perusahaan ditambah dengan kewajiban yang tidak lancar, atau total aset dikurangi dengan kewajiban lancar. ROCE mencerminkan efisiensi dan profitabilitas modal atau investasi yang digunakan oleh perusahaan.

Laba sebelum pengurangan pajak dan bunga dikenal sebagai EBIT, singkatan dari Earning Before Interest and Tax. Berikut ini 2 rumus ROCE yang kerap digunakan: 

ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga : Modal Kerja

Atau 

ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga : (Total Aset – Kewajiban) 

7. Return on Investment (ROI)

ROI adalah rasio profitabilitas yang menghitung laba bersih setelah dipotong pajak terhadap total aktiva. Rasio ROI berfungsi sebagai indikator kemampuan suatu perusahaan secara menyeluruh untuk menghasilkan keuntungan dari jumlah total aktiva yang tersedia. Semakin tinggi rasio ROI, semakin baik kondisi perusahaan tersebut.

Berikut ini rumus dan contoh kasus perhitungan ROI:

PT. Z berinvestasi sebesar Rp. 500.000.000 kepada perusahaan otomotif. PT. Z ternyata mendapatkan penjualan sebesar 1.000 unit kendaraan. Dari penjualan tersebut, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 700.000.000.

ROI = (Laba Atas Investasi – Investasi Awal) : Investasi

ROI = (Rp. 600.000.000 – Rp. 500.000.000) : Rp. 500.000.000)

ROI = 20%

Untuk memantau kinerja rasio profitabilitas dalam laporan keuangan, Anda dapat menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online. Jadi tunggu apalagi, gunakan Accurate Online untuk bisnis Anda sekarang juga dan rasakan berbagai manfaatnya! Jika ada pertanyaan, Anda dapat menghubungi customer service kami dengan klik chat whatsapp di bagian kanan atas laman ini. Anda juga dapat menjadwalkan demo dengan mengisi form ini.

Author :

Artikel Terkait

Saatnya mengalihkan perhatian ke arah pertumbuhan bisnis Anda

Izinkan kami mempercepat dan mengotomatisasi proses akuntansi serta keuangan bisnis, memastikan Anda terus berkembang dengan keyakinan penuh.